........SILAHKAN MENGGUNAKAN " MESIN TRANSLATE "..GOOGLE TRANSLATE
DISAMPING KANAN INI.............
PLEASE USE ........ "TRANSLATE MACHINE" .. GOOGLE TRANSLATE BESIDE RIGHT THIS
Perusahaan
Dana Pensiun Norwegia Tarik Investasi di 11 Perusahaan Kelapa Sawit
Posted
by Marwan Azis Kamis, Januari 23, 2014
OSLO, BL – Perusahaan asuransi dana pensiun utama Norwegia
Storebrand menarik investasinya di 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
diyakini telah melanggar standar keberlanjutan perusahaan.
“Ini kabar bagus. Ketika investor seperti Storebrand mencabut investasinya
di 11 produsen kepala sawit, maka ini adalah pesan yang jelas kepada industri
untuk berkomitmen untuk mengakhiri penghancuran hutan. Greenpeace berharap
banyak lagi perusahaan mengikuti langkah Storebrand agar perusahaan produsen
lainnya untuk membersihkan perilaku bisnis mereka,” kata Truls Gulowsen dari
Greenpeace Norwegia melalui keterangan tertulisnya yang diterima
Beritalingkungan.com.
Storebrand mengeluarkan 11 dari 12 kepemilikan sahamnya di perkebunan
kelapa sawit, dan mengecualikan Golden Agri-Resources karena telah menerapkan
kebijakan konservasi hutan.
“Produsen kelapa sawit seperti Golden Agri-Resources menunjukkan
kepemimpinan perusahaan melalui komitmen mereka melindungi hutan. Sementara itu
di sisi lain, kami menemukan perusahaan seperti Noble Group, Sime Darby
dan IOI Corp masih belum memiliki kebijakan yang cukup untuk menghentikan
deforestasi. Mereka harus mengambil isyarat dari tindakan Storebrand dan
komitmen untuk menghentikan penebangan hutan secepatnya, atau berisiko
kehilangan investor,” kata Bustar Maitar, Kepala Kampanye Hutan Indonesia
Greenpeace Internasional.
Organisasi seperti Greenpeace telah menjadi bagian penting dalam membuat
perubahan kebijakan ini terjadi. Ini terjadi melalui proses negosiasi intensif
dengan Storebrand, dan kesadaran publik atas dampak negatif dari produksi
kelapa sawit yang tidak bertanggungjawab, yang membuat investor dan
perusahaan-perusahaan didorong untuk mengubah kebijakan dan membersihkan
prilaku mereka.
“Hubungan antara produksi kelapa sawit dan kehancuran hutan telah dikenal
luas di Norwegia dan ini bagian dari tumbuhnya tren dimana perusahaan mulai
dikritisi aktifitas hulunya di mana mereka berinvestasi,” kata Truls Gulowsen.
Storebrand menjadi berita utama pada tahun lalu ketika menarik investasinya
dari 19 perusahaan batubara dan minyak pasir (tar sand). Menurut Storebrand,
perubahan iklim, dengan kehancuran hutan sebagai pendorong terbesar, adalah
merupakan resiko yang paling sempurna untuk keberlanjutan.
Para pemain lain di industri minyak sawit juga mulai bergerak, Wilmar
International, pedagang kelapa sawit terbesar di dunia berkomitmen untuk
kebijakan nol deforestasi akhir tahun lalu. Perusahaan yang berbasis di
Singapura ini berada dalam daftar Storebrand tersebut, tetapi Greenpeace akan
terus mendesak Wilmar untuk mengimplementasikan secara penuh komitmen
ambisiusnya untuk berhenti berdagang minyak sawit kotor.
Menurut Bustar, sektor kelapa sawit adalah penyebab tunggal terbesar
deforestasi di Indonesia. Peta Kementerian Kehutanan Indonesia menunjukkan
bahwa Indonesia kehilangan sekitar 620 ribu hektar hutan hujan setiap tahun
(lebih besar dari negara Brunei). Ekspansi kelapa sawit hingga ke Papua New
Guinea dan Afrika telah mengancam hutan, memicu kontroversi dan konflik dengan
masyarakat setempat.