DISAMPING KANAN INI.............
PLEASE USE ........ "TRANSLATE MACHINE" .. GOOGLE TRANSLATE BESIDE RIGHT THIS
.................
T-REC -TUGUMUDA REPTILES COMMUNITY-INDONESIA
More info :
minat gabung : ( menerima keanggotaan seluruh kota dan daerah di Indonesia )
08995557626
..................................
KSE – KOMUNITAS SATWA EKSOTIK – EXOTIC PETS COMMUNITY-- INDONESIA
Visit Our Community and Joint W/ Us....Welcome All Over The World
KSE = KOMUNITAS SATWA EKSOTIK
MENGATASI KENDALA MINAT DAN JARAK
KAMI ADA DI TIAP KOTA DI INDONESIA
MENGATASI KENDALA MINAT DAN JARAK
KAMI ADA DI TIAP KOTA DI INDONESIA
DETAIL TENTANG KSE-----KLIK : www.komunitassatwaeksotik-pendaftaran.blogspot.com
GABUNG......... ( menerima keanggotaan seluruh kota dan daerah di Indonesia )
HUBUNGI : 089617123865
.........................
Hope Rescue Environment Improvements from the
new President
That night at Menteng
Park, 100% Indonesia music stage featuring the Marginal Band, Comb the land, and Social Kids. songs contains messages about the condition of the country, from law enforcement arelame, disaster until the messages for the protection of the
environment..............
Berharap Perbaikan Penyelamatan Lingkungan dari Presiden
Baru
October 20, 2014 Sapariah Saturi dan Tommy Apriyando
Malam itu
di Taman Menteng, Panggung Musik 100% Indonesia menampilkan Marginal Band,
Sisir Tanah, dan Social Kids. Lagu-lagu mengalur berisi pesan-pesan mengenai
kondisi negeri, dari penegakan hukum yang timpang, bencana sampai pesan-pesan
bagi perlindungan lingkungan.
“Itulah
IBU….IBUku IBUmu IBUmi kita semua. Tanpa diat akkan pernah ada. Sejarahnya
manusia…”
Kutipan
lirik Ibu yang dibawakan Marginal bermakna, semua ibu. Bumi juga merupakan ibu
manusia. Tanpa bumi yang terjaga, manusia akan terancam.
Empat film
berisi dokumenter bertajuk Silent Heroes juga diputar. Ada juga stan
menampilkan foto-foto kerusakan alam dan ancaman kerusakan jika industri
ekstraktif masuk, seperti lahan pertanian di Batang, Pulau Bangka di Minahasa
Utara terancam tambang. Ada DJ Ninda yang datang ke Padumaan-Sipituhuta di
Sumatera Utara. Dua desa ini berusaha mempertahankan hutan adat mereka, hutan
kemenyan, yang selama turun menurun menjadi salah satu sumber hidup.
Beberapa
lukisan dari Akil, bocah berusia 10 tahun juga dipamerkan di sana. Guratan
tangan Akil menceritakan, tentang alam dan hutan. Akil, salah satu generasi
muda yang sejak dini memiliki kepedulian dengan alam. “Dia menyumbangkan
lukisan-lukisan bertema alam ini buat Greenpeace,” kata Debby Natalia, dari
Greenpeace Indonesia.
Para
pendukung Greenpeace Indonesia, Minggu malam (20/10/14) merefleksi masa
penyelamatan lingkungan di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kini,
memasuki babak baru penyelamatan lingkungan dengan Presiden dan Wakil Presiden,
Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dilantik Senin (20/10/14)
Longgena
Ginting, kepala Greenpeace Indonesia mengatakan, mulai pelantikan, penyelamatan
lingkungan berada di tangan Jokowi. Dia berharap, komitmen dan pelaksanaan
penyelamatan lingkungan lebih kuat era pemerintahan baru ini.
“Kami
menghargai upaya pemerintah SBY. Namun, masih banyak pekerjaan rumah lingkungan
hidup harus segera diselesaikan,” katanya di Jakarta.
Komitmen
penurunan emisi karbon 26%-41% persen pada 2020, dan moratorium pembukaan hutan
alam, merupakan langkah besar penyelamatan iklim dan hutan era SBY. “Masih
banyak kekurangan, tetapi kebijakan ini kami apresiasi.”
Sebelum
itu, di Yogyakarta, Sabtu malam, (18/10/14) sekitar 50-an anak muda duduk beralas tikar di Pendopo Jogja Nasional
Museum. Mereka menonton lima film
bertemakan isu lingkungan di Indonesia yang digelar relawan Greenpeac . Ada
juga tarian, pembacaan puisi dan penampilan musik dari musisi Dendang
Kampungan.
“Lewat
pemutaran film ini kami ingin mengenalkan isu lingkungan dan budaya. Juga menampilkan tarian dan musik,” kata Rizqi Arindiah Sri Kusuma Astuti, relawan
Greenpeace di Yogyakarta.
“Batang Ora
Didol”, “Food Not Coal”, “PLTU Jahat”, “Batu bara bukan solusi”.
Pesan
kampanye ini tertulis di papan mural karya seniman Yogyakarta.
Mereka tergabung dalam mural guyub rukun. Pesan ini dibuat sebagai dukungan Greenpeace terhadap petani dan
nelayan di Batang, Jawa Tengah yang
terancam hilang lahan dan rusak
ekosistem laut karena rencana PLTU Batang.
Ada lima
film diputar, yakni Riak Asa Ciliwung,
Save Bangka Island, Food Not Coal, Lentera matarai dan Wajah Generasi 13.
Kiki,
panggilan akrab Rizqi, mengatakan, pemutaran film ini rangkaian kegiatan
Greenpeace di beberapa kota.
Sebelumnya, di Bandung, Riau, dan
Semarang, lalu Yogyakarta dan
Jakarta. “Kami berharap , semoga
kepedulian anak muda terhadap lingkungan tidak cuma sampai disini, dan tidak
cuma euforia, tapi aksi nyata.”
Sambut
komitmen lingkungan Jokowi
Sementara
itu, Jokowi sudah berkomitmen dalam pemulihan lingkungan hidup dan pengelolaan
sumber daya alam. Komitmen itu disampaikan tertulis dalam Konferensi Nasional
Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam yang diselenggarakan Walhi 14 Oktober
2014.
Abetnego
Tarigan, direktur eksekutif Nasional Walhi, menyambut baik komitmen Jokowi
mendorong perubahan mendasar dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dan sumberdaya alam. “Komitmen ini datang saat tepat ketika nusantara dan
warga mengalami bencana ekologis, baik frekuensi maupun intensitas dari tahun
ke tahun,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (19/10/14).
Komitmen
politik ini, katanya penting dan akan terus didorong. Belajar dari pemerintahan
SBY selama 10 tahun, berjanji menjalankan reformasi agraria. Sayangnya,
reformasi agraria versi SBY dan land reform ala SBY malah ditafsirkan melalui
program program pembaruan agraria nasional dengan hanya membagi-bagi tanah.
“Itupun
hanya 291 hektar lahan kepada sekitar 5.141 keluarga petani, tanpa ada
pembenahan struktural dan distribusi penguasaan kekayaan alam yang selama ini
mengalami ketimpangan. Konflik agaria makin menguat di bawah pemerintahan
SBY-Boediono.”
Komitmen SBY
membentuk Satgas Mafia Kehutanan, di lapangan, kejahatan kehutanan tidak bisa
ditindak hukum, misal mencabut izin konsesi perusahaan dari praktik buruk,
termasuk korupsi. “Kebakaran hutan dan lahan setiap tahun terus berulang,” ujar
dia.
Untuk itu,
era Jokowi, Walhi akan mengawal komitmen-komitmen ini guna memastikan keadilan dan kelestarian
pengelolaan lingkungan hidup dan SDA berjalan.
Usulan
kabinet agraria
Guna
memastikan reforma agraria pemerintahan Jokowi berjalan, Konsorsium Pembaruan
Agraria (KPA) mengusulkan terbuka melalui Rumah Transisi, beberapa unsur pokok
dalam mewujudkan program agraria ke depan.
Usulan
arsitektur kementerian ala KPA itu, yakni, pertama, Kementerian Agraria. Iwan
Nurdin, sekjen KPA mengatakan, kementerian ini harus ada pada pemerintahan ke
depan untuk mewujudkan agenda reforma agraria. Terutama, khusus redistribusi tanah 9 juta hektar yang
dijanjikan dalam Nawa Cita. Juga menyelesaikan berbagai konflik agraria yang
merebak di seluruh daerah.
Dia
mengatakan, kementerian ini, setidaknya penggabungan beberapa kelembagaan
seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dirjen Planologi Kementerian
Kehutanan, Dirjen Tata Ruang di Kementerian PU, dan Badan Informasi Geo Spasial
(BIG). Jadi, fungsi-fungsi perencanaan ruang dan tata guna tanah, administrasi
dan infomasi berbagai dimensi agraria, pemberian izin dan hak atas tanah
menjadi sebuah kelembagaan solid. Sekaligus pencegahan dan menindak
penyalahgunaan pemanfaatan ruang.
Kedua,
Kementerian Pertanian dan Kedaulatan Pangan. Kementerian ini bertugas
memastikan petani kecil, masyarakat adat dan kelompok marjinal bisa
memanfaatkan tanah-tanah redistribusi melalui program reforma agraria.
Kementerian ini juga memastikan tanah-tanah berfungsi ekonomi, dan mendorong
pemulihan ekologis dan keberlanjutan layanan alam. Hingga, kementerian ini
terkait dengan Kementerian Agraria dan menjadi pondasi dasar bagi keberhasilan
reforma agraria.
“Kementerian
ini secara teknis di bidang produksi pangan, dapat memastikan kedaulatan pangan
sinergis dengan kesejahteraan petani dan masyarakat desa.” Kementerian Pertanian mencakup pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan dan pangan. Ia juga bertanggung jawab
menurunkan laju impor pangan, menghentikan konversi lahan pangan, mengutamakan
petani dan nelayan mengembangkan dan berdaulat atas benih, pupuk dan pestisida.
Ketiga,
Kementerian Perdesaan dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Iwan mengatakan,
wilayah masyarakat miskin sebagian besar di pedesaan. Termasuk, masyarakat
miskin perkotaan, pekerja informal, pekerja manufaktur hingga buruh migran
sebagian besar warga pedesaan yang terlempar dari lapangan agraria. “Ini karena
ketiadaan akses dan aset tanah dan sumber daya alam.”
Untuk itu,
dengan UU Desa dan keinginan pemerintahan baru dalam mempercepat pembangunan
desa melalui alokasi dana desa patut ada dalam Kementerian Perdesaan dan
Pembangunan Daerah Tertinggal.
Kementerian
ini, katanya, penggabungan dari Kementerian PDT, Dirjen Pemberdayaan Masyarakat
Desa pada Kemendagri, Dirjen Transmigarasi di Kemenakertrans, Direktorat
Komunitas Adat Terpencil di Kementerian Sosial menjadi sebuah wadah baru yang
kami sebut sebagai Kementerian Pembangunan Perdesaan dan Daerah Tertinggal.
Keempat,
Kementerian Kehutanan. Kementerian ini harus direformasi total hingga bukan
lagi berfungsi sejak dari perencanaan fungsi lahan kawasan hutan, adminsitrasi
hak, pemberian konsesi atas tanah dan perlindungan dan penegakan hukum di dalam
kawasan hutan. Selama ini, katanya,
Kemenhut seperti negara dalam negara yang mencakup wilayah seluas 136,
94 juta hektar (70%) daratan Indonesia.
“Kementerian
ini haruslah memisahkan sistem perncanaan kawasan dan administrasi hak atas
tanah ke dalam tubuh Kementerian Agraria.”
Kelima,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Konservasi. Kementerian ini, kata Iwan,
bertugas mencegah perusakan lingkungan hidup dan bertanggung jawab atas
keberlanjutan layanan alam bagi generasi mendatang. Kementerian ini, bertanggung jawab memastikan Kementerian SDA
menjalankan model pembangunan yang memperhatikan daya dukung ekologi. Ia
mempunyai tugas memulihkan lingkungan hidup mengingat bencana ekologis massif
di Indonesia dampak eksploitasi SDA.