Diet Ala Mediterania Ampuh
Lawan Stroke
T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Diet-Ala-Mediterania-Ampuh-Lawan-Stroke
Sebelumnya diet Mediterania disinyalir mampu menurunkan
tingkat kadar gula darah pada tubuh dan membantu penderita penyakit diabetes,
namun selain itu studi baru menemukan bahwa diet Mediterania juga mampu melawan
risiko stroke.
Seperti yang kita ketahui bahwa diet Mediterania itu lebih menekankan
mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan dan minyak
zaitun. Di Yunani, Spanyol dan Italia diet ini lebih ditekankan untuk membantu
menurunkan tingkat risiko terkena penyakit jantung dan kanker.Dalam sebuah studi baru, para peneliti dari Tufts University’s USDA Human Nutrition Research Center on Aging, Boston, AS meneliti secara acak lebih dari 7.000 orang yang berusia 55-80 tahun di Spanyol yang menerapkan diet rendah lemak, diet mediterania kacang-kacangan yang tinggi, dan diet mediterania tinggi dalam minyak zaitun, kemudian para peneliti menganalisa data kesehatan mereka selama 5 tahun pada tahun 2010, beberapa peserta memiliki sifat genetik yang hampir sama yaitu mutasi gen yang meningkatkan risiko diabetes-2 sebanyak 50 %.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki mutasi gen dan menerapkan diet rendah lemak ternyata hampir 3 kali lipat lebih besar memiliki kemungkinan untuk mengalami stroke, namun bagi mereka yang menerapkan diet Mediteraniamemiliki tingkat yang sama pada orang yang tanpa mutasi gen tersebut.
“Beralih ke diet Mediterania tidak akan menyakitkan siapa pun, namun akan membantu orang-orang dengan faktor risiko atau riwayat keluarga yang memiliki penyakit stroke,” katarekan penulis studi ini Jose Ordovas direktur nutrisi dan laboratorium di Tufts University.
Dr. Robert Eckel seorang profesor dan direktur dari Clinical and Translational Research Centers Network di University of Colorado, AS, mengatakan, “Temuan ini sangat berguna, namun para peneliti masih belum tahu bagaimana variasi genetik yang berhubungan dengan diabetesdan risiko penyakit stroke,” ungkapnya, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Studi ini juga telah di terbitkan secara online pada Selasa (13/8) kemarin oleh jurnal Diabetes Care. (boy)