Tokek Kumbang Ditemukan di
Papua Niugini
T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Tokek-Kumbang-Ditemukan-di-Papua-Niugini
Tokek Kumbang Ditemukan di
Papua Niugini
- Penulis :
- Yunanto Wiji Utomo, Yunanto Wiji Utomo
- Selasa, 24 April 2012 | 07:42 WIB
·
PULAU MANUS, KOMPAS.com — Spesies baru tokek dengan corak warna kulit hitam dan
emas layaknya kumbang ditemukan di Papua Niugini. Tokek tersebut
berukuran 13 sentimeter dan ditutupi nodul kulit yang memudahkannya bersembunyi
di lantai hutan.
Spesimen tokek ini pertama kali dikoleksi pada Maret 2010 di Pulau Manus. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Zootaxa bulan ini.
"Kami secara resmi menamainya Nactus kunan, didasarkan pada pola warnanya. Kunan berarti kumbang dalam bahasa lokal, bahasa Nali," kata Robert Fisher dari USGS Western Ecological Research Group.
Spesimen tokek ini pertama kali dikoleksi pada Maret 2010 di Pulau Manus. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Zootaxa bulan ini.
"Kami secara resmi menamainya Nactus kunan, didasarkan pada pola warnanya. Kunan berarti kumbang dalam bahasa lokal, bahasa Nali," kata Robert Fisher dari USGS Western Ecological Research Group.
"Spesies ini masuk dalam genus tokek berjari kaki
langsing, berarti spesies ini tak memiliki jari kaki yang serupa bantalan dan
berguna untuk memanjat tebing seperti umumnya tokek," lanjut Fisher
seperti dikutip Reuters, Kamis (19/4/2012).
Tokek ini ditemukan setelah analisis genetik dilakukan. Bersama penemuan spesies ini ditemukan pula dua spesies tokek lain. "Spesies ini memberi kejutan. Saya telah mempelajari genus ini sejak tahun 1970-an dan tak memperkirakan akan menemukan spesies ini," kata George Zug, pakar reptil dari Smithsonian Institution yang menjadi co-author riset ini.
Tokek ini ditemukan setelah analisis genetik dilakukan. Bersama penemuan spesies ini ditemukan pula dua spesies tokek lain. "Spesies ini memberi kejutan. Saya telah mempelajari genus ini sejak tahun 1970-an dan tak memperkirakan akan menemukan spesies ini," kata George Zug, pakar reptil dari Smithsonian Institution yang menjadi co-author riset ini.
·
Sumber :
Reuters
·
Editor :
Egidius Patnistik