Researchers Find New Genus Rats in Halmahera, Indonesia
T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Researchers-Find-New-Genus-Rats-in-Halmahera- Indonesia
source by Indonesia languange, link below :
The official name of this rat was taken from Boki Mekot, Halmahera mountainous region threatened by mining and forest encroachment.
A new species of rodent found in mountain forests in Maluku, Indonesia, by a joint team from Denmark and Indonesia.
Spiny mice given the nickname Boki Meko has a sharp feathers and white tail tip, which is its uniqueness.
Team of the University of Copenhagen and Bogor Zoological Musem found in expeditions to remote mountainous region on the island of Halmahera.
They put bait roasted coconut and peanut sauce on tree trunks and in burrows mouth to attract wildlife arrival.
The one that was found was a rodent that has never known, with the color of light brown and stomach rather whitish.
After researching DNA and physical traits, the team decided that the rat was not just a new species but a new genus.
new rat in halmahera were published recently in the journal Zoology Linnean Society, reports the BBC science correspondent, James Morgan.
Is the official name given Halmaheramys bokimekot taken from Boki Mekot, mountainous region in Halmahera are threatened by mining and forest encroachment.
" This new rodent is unknown biodiversity in this region and the importance of protection," said Pierre-Henri Fabre, of the Centre for Macroecology, Evolution and Climate at the University Kopenghagen.
"It is important for zoologists to visit the island and explore further."
Until now, only six new rats captured: three adult males and three adult females.Not much is known about the behavior of these rats but allegedly omnivorous -or everything-as found in the stomach , were plants and insects.
Halmahera is one of the islands studied by Alfred Russel Wallace, who wrote a letter to Charles Darwin's theory of evolution to explain
(Source: bbc.co.uk / Indonesia)
original text :
Peneliti Temukan Tikus Genus
Baru di Halmahera
Nama resmi tikus ini diambil dari Boki Mekot, kawasan
pegunungan di Halmahera yang terancam oleh kegiatan pertambangan dan perambahan
hutan.
Satu jenis hewan pengerat baru ditemukan di hutan pegunungan
di Maluku, Indonesia, oleh tim gabungan dari Denmark dan Indonesia.
Tikus yang diberi julukan Spiny Boki Meko memiliki bulu
tajam dan ujung ekor berwarna putih, yang menjadi keunikannya.Tim Universitas Kopenhagen dan Musem Zoologi Bogor menemukannya dalam ekspedisi ke kawasan pegunungan terpencil di Pulau Halmahera.
Mereka menaruh umpan kelapa bakar dan bumbu kacang di batang pohon dan di mulut liang tanah untuk menarik kedatangan satwa.
Salah satu yang ditemukan adalah hewan pengerat yang belum pernah diketahui dengan warna bulu coklat muda yang tajam dan perut yang agak keputih-putihan.
Setelah meneliti DNA dan ciri-ciri fisiknya, tim memutuskan bahwa tikus itu bukan hanya spesies baru namun merupakan genus yang baru.
Temuan tikus baru di Halmahera ini diterbitkan jurnal zoologi Linnean Society, seperti dilaporkan wartawan sains BBC, James Morgan.
Nama resmi yang diberikan adalah Halmaheramys bokimekot yang diambil dari Boki Mekot, kawasan pegunungan di Halmahera yang terancam oleh kegiatan pertambangan dan perambahan hutan.
"Hewan pengerat baru ini mengangkat jumlah yang besar dari keragaman hayati yang tidak diketahui di wilayah ini dan pentingnya perlindungannya," tutur Pierre-Henri Fabre, dari Centre for Macroecology, Evolution, and Climate di Universitas Kopenghagen.
"Amat penting bagi ahli zoologi untuk berkunjung ke pulau itu dan menjelajah lebih jauh."
Hingga saat ini baru enam ekor tikus baru yang berhasil ditangkap: tiga jantan dewasa dan tiga betina dewasa.
Belum banyak yang bisa diketahui tentang perilaku tikus ini namun diduga omnivorous—atau pemakan segalanya—karena di perutnya ditemukan tumbuhan dan serangga.
Halmahera merupakan salah satu pulau yang diteliti oleh Alfred Russel Wallace, yang menulis surat kepada Charles Darwin, untuk menjelaskan teori evolusinya
Agustus lalu satu spesies tikus, yang nyaris tidak memiliki
gigi ditemukan oleh para ilmuwan di hutan Sulawesi dan diberi nama Paucidentomys vermidax.
(Sumber: bbc.co.uk/indonesia)
(Sumber: bbc.co.uk/indonesia)