DISAMPING KANAN INI.............
PLEASE USE ........ "TRANSLATE MACHINE" .. GOOGLE TRANSLATE BESIDE RIGHT THIS
.................
T-REC -TUGUMUDA REPTILES COMMUNITY-INDONESIA
More info :
minat gabung : ( menerima keanggotaan seluruh kota dan daerah di Indonesia )
08995557626
..................................
KSE – KOMUNITAS SATWA EKSOTIK – EXOTIC PETS COMMUNITY-- INDONESIA
Visit Our Community and Joint W/ Us....Welcome All Over The World
KSE = KOMUNITAS SATWA EKSOTIK
MENGATASI KENDALA MINAT DAN JARAK
KAMI ADA DI TIAP KOTA DI INDONESIA
MENGATASI KENDALA MINAT DAN JARAK
KAMI ADA DI TIAP KOTA DI INDONESIA
DETAIL TENTANG KSE-----KLIK : www.komunitassatwaeksotik-pendaftaran.blogspot.com
GABUNG......... ( menerima keanggotaan seluruh kota dan daerah di Indonesia )
HUBUNGI : 089617123865
.........................
Rhett Butler, Mongabay's founder was awarded the Conservation of The Field Museum
Rhett a. Butler on
Mongabay.com founder, was awarded the prestigious Parker/Gentry Award of
2014 from TheField Museum, Chicago, USA. Awarding the prize to a media workers were among the first since 18 years ago....
: Rhett Butler, Pendiri Mongabay Dianugerahi Penghargaan
Konservasi dari The Field Museum
September 4, 2014 Ridzki R. Sigit
Minggu ini
adalah saat yang baik bagi segenap keluarga Mongabay. Hari rabu yang lalu
(03/09/14) , Rhett A. Butler pendiri Mongabay.com, dianugerahi penghargaan
prestisius Parker/Gentry Award 2014 dari The Field Museum, Chicago, AS. Pemberian penghargaan kepada seorang pekerja
media merupakan yang pertamakali sejak 18 tahun yang lalu.
“Ini adalah
sebuah kehormatan yang luar biasa untuk menerima penghargaan ini, dan itu
berarti begitu banyak karena datang dari institusi terpandang seperti The Field
Museum,” tutur Rhett Butler dalam pidato penerimaannya. “Terima kasih kepada
museum dalam pengakuan tak terduga ini.”
Dalam penjelasannya,
The Field Museum menjelaskan bahwa penghargaan Parker/Gentry Award diberikan
kepada perseorangan, tim atau organisasi yang “telah melakukan dampak yang
signifikan terhadap upaya pelestarian warisan alam yang kaya di dunia dan yang
tindakannya dapat menjadi model bagi pihak lain”.
“Upaya tak
kenal lelah Rhett dan visinya, telah membuat Mongabay berkembang menjadi salah
satu situs lingkungan paling terkemuka di dunia. Bagi saya, Mongabay telah
menjadi sumber paling penting lewat liputan tepat waktu untuk masalah isu hutan
dan ekosistem secara global,” jelas William Laurance, ilmuwan dari James Cook
University.
“Dalam
pandangan saya, Mongabay telah mengubah model pelaporan lingkungan, caranya
meliput, variasi liputan, kedalaman, dan kualitas pelaporan terutama untuk
daerah tropis, benar-benar luar biasa,” tambah Laurance. ”Sejak didirikan pada tahun 1999, Mongabay
telah menjadi bukan hanya sumber berita, tapi lembaga yang sangat dihormati
untuk memajukan pemahaman kita tentang alam dan lingkungan global.”
Adapun,
nama penghargaan Parker/Gentry Award sendiri terambil dari nama Theodore
Parker, seorang ornitologis (ahli burung) yang dianggap sebagai salah satu yang
terbaik di dunia. Sementara Alwyn Gentry adalah seorang ahli botani terkenal
yang mengembangkan metode transek vegetasi. Keduanya tewas dalam sebuah
kecelakaan pesawat pada tahun 1993, ketika keduanya melakukan survei hutan di
barat Ekuador untuk Conservation International.
Berawal
dari Blog
Rhett Ayes
Butler (36) sebenarnya bukan seorang berlatar pendidikan biologi. Sejak
mendirikan mongabay.com pada tahun 1999 sebagai situs informasi hutan tropis
dunia, saat ini website Mongabay telah menarik rata-rata lebih dari dua juta
kunjungan pembaca perbulan di seluruh dunia.
Dari situs
yang ada di Mongabay, diantaranya seksi pengetahuan untuk anak-anak yang telah
tersedia dalam 30 bahasa, dan puluhan ribu foto perjalanan Rhett dari seluruh
dunia.
Nama
Mongabay berasal dari nama sebuah pulau di lepas pantai Madagaskar, Nosy
Mangabe, yang merupakan habitat lemur langka, yang namanya aye-aye. Pulau ini
dan Madagaskar adalah tempat favorit bagi Rhett. Rhett juga menjalankan situs
WildMadagascar.org, yang merupakan wilayah hotspot keanekaragaman hayati.
Pada tahun
2012, Rhett mendirikan mongabay.org, sebuah lembaga non profit yang
didedikasikan untuk mengembangkan jurnalisme dan pendidikan program yang
terkait dengan isu-isu lingkungan dan hutan. Pada tahun yang sama, Rhett
menginisiasi Mongabay-Indonesia, cabang Mongabay pertama di luar Amerika Serikat.
Indonesia,
dipilih sebagai fokus Mongabay karena merupakan salah satu hotspot dunia untuk
keanekaragaman hayati dan kerusakan hutan, sehingga informasi tentang isu hutan
dan satwa liar menjadi sangat penting. Situs Mongabay Indonesia merupakan situs
berita yang independen dan dijalankan oleh staf dari Indonesia.
Kecintaan
Rhett terhadap hutan hujan dan satwa liar berkembang setelah mengunjungi
beberapa lokasi hutan hujan saat ia remaja. Tapi pengalamannya di wilayah
Borneo Malaysialah yang merupakan katalisator untuk berdirinya mongabay.com.
Delapan
minggu setelah mengunjungi hutan tropis di pulau Kalimantan itu, -dimana Rhett
menyaksikan orangutan jantan berayun di pohon, ia baru mendengar bahwa seluruh
hutan tersebut telah ditebang untuk keperluaan industri pulp.
“Ini bukan
pertama kalinya saya kehilangan sebuah tempat khusus di hutan, dan ini tidak
akan menjadi yang terakhir,” jelas Rhett. “Namun kehilangan tersebut tidak
perlu membuat kita berputus-asa. Dengan kecerdasan dan daya nalar, kita manusia
dapat melestarikan berbagai keragaman hayati dan tempat-tempat yang unik untuk
generasi mendatang. Tanpa perlu mengorbankan kualitas hidup populasi ini.”
Selain
mongabay.com, Rhett juga turut mendirikan jurnal open source, Tropical
Conservation Science, dan turut membangun jejaring sosial wilayah tropis di
area Teluk San Francisco. Rhett juga menulis buku yang berjudul Rain Forest
(Hutan Hujan).
“Para ahli
biologi jelas memiliki bagian penting dalam upaya konservasi, namun setiap
orang pun memiliki peran agar dunia alam dan hidupan liar dapat terus bergerak
maju di masa yang akan datang. Tidak masalah apakah anda seorang bankir, guru,
seniman, programmer komputer, atau ilmuwan. Konservasi membutuhkan bakat dan
gairah anda,” pungkas Rhett Butler.
Selamat Rhett! Semoga semangat Mongabay dapat menular kepada
warga bumi lainnya.