Top Menu

T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Studi-Kehidupan-Bumi-Berakhir-1-Miliar- Tahun-Lagi





T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Studi-Kehidupan-Bumi-Berakhir-1-Miliar- Tahun-Lagi



Studi: Kehidupan Bumi Berakhir 1 Miliar Tahun Lagi


Kadar CO2 turun. Oksigen mengering. Terjadi pemanasan global. Kiamat?


VIVAnews - Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti astrobiologi dari University of St Andrews, Skotlandia, memperediksi Bumi akan lenyap satu miliar tahun lagi.
Berdasarkan studi itu, para peneliti mengatakan bahwa berakhirnya dunia disebabkan oleh terlalu sedikitnya kandungan karbon dioksida di atmosfer.

Menurut Jack O'Malley James dari University of St Andrews, satu miliar tahun ke depan tingkat penguapan reaksi kimia dari air hujan akan meningkat, sehingga menyebabkan kandungan karbon dioksida di atmosfer Bumi menurun drastis.

"Tingkat karbon diokasida yang menurun drastis akan mengakibatkan tanaman, hewan, bahkan manusia akan musnah dari planet ini," kata James, dilansir The Hindu, 3 Juli 2013.

Pada saat yang sama, tambah James, oksigen akan habis dan mengering karena suhu yang terus meningkat.

"Pendorong utama dari kejadian itu adalah matahari. Selama satu miliar tahun ke depan, matahari akan tetap bersinar dan terus meningkatkan intensitas panasnya pada Bumi, sehingga terjadi pemanasan global yang mengakibatkan lautan menguap," ujar James.

"Di masa-masa yang akan datang, manusia akan memerlukan kantung-kantung air untuk mendukung kehidupan. Manusia akan hidup di dataran yang tinggi, di dalam gua-gua untuk mendapatkan cuaca dingin," tambah James.

Penelitian yang dipimpin oleh James ini juga menciptakan model komputer untuk mensimulasikan prakiraan suhu dalam jangka panjang, dan digunakan untuk memprediksi kepunahan massal makhluk hidup di masa depan.

Model komputer ini tidak hanya meramalkan keadaan planet Bumi pada masa depan, tapi juga membantu manusia dalam menemukan planet baru yang layak huni.

"Sekarang manusia harus berpikir untuk mencari planet baru yang mendukung kehidupan. Terlebih planet-planet yang memiliki atmosfer dan oksigen di dalamnya," tutup James.



 

Share this:

 
Designed By OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates