DISAMPING KANAN INI.............
PLEASE USE ........ "TRANSLATE MACHINE" .. GOOGLE TRANSLATE BESIDE RIGHT THIS
........................
Blueprint jembatan dan rel
peninggalan Belanda diselamatkan
Merdeka.com – Jum, 24 Jan 2014
MERDEKA.COM. Guna menghindari kerusakan parah
terhadap puluhan arsip dan data proyek peninggalan Belanda berusia ratusan
tahun, PT KAI Daop IV Semarang mengamankan data itu dari gedung tua di Jalan
Pengapon Raya Nomor 2 Kota Semarang.
Selanjutnya, puluhan data itu dikirimkan ke Kantor Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah PT KAI di Jakarta. Puluhan arsip yang diamankan itu berupa blueprint proyek pembangunan jalan rel dan jembatan yang dikerjakan pendudukan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan.
"Sisa arsip, diamankan untuk kemudian dilakukan pengawetan untuk kemudian disimpan di sejumlah museum. Sebab, barang terutama arsip data yang selama ini menjadi panduan pelaksanaan pekerjaan oleh satuan kerja (satker) Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan diamankan agar tetap bisa digunakan," tegas Manajer Museum PT KAI Daop IV Semarang, Sapto Hartoyo, Kamis (23/1).
Upaya pengamanan, dilakukan untuk menghindari kerusakan lebih parah. Tidak hanya itu, sisa kertas blueprint menjadi bukti bersejarah perkembangan perkeretaapian. Arsip bersejarah, menurut Sapto diamankan dari lokasi lantai tiga bangunan cagar budaya yang selama hampir tiga tahun disewa untuk perkantoran Satker.
"Langkah penyelamatan dilakukan karena kantor sudah dalam keadaan kosong. Penyelamatan perlu dilakukan mengingat lokasi kantor telah terjadi pencurian dan pengrusakan. Tidak saja balok kayu, dikhawatirkan bukti sejarah perkembangan perkeretaapian yang berusia ratusan tahun turut diambil oleh pelaku," jelasnya.
Sapto menambahkan, di lokasi bangunan bekas Kantor Semarang Joana Stoomtram (SJS), beberapa saat setelah adanya laporan pencurian langsung dilakukan olah tempat kejadian oleh Jajaran Kepolisian Polrestabes Semarang.
"Diharapkan pelaku pencurian dan perusakan benda cagar budaya yang dibangun tahun 1901-1905 bisa segera terungkap," tambahnya.
Sementara itu Staf Haritage PT KAI, Habbi mengungkapkan, barang yang dikumpulkan merupakan sisa-sisa barang yang ada. Kemungkinan besar barang yang penting masih diamankan Satker untuk panduan pelaksanaan pekerjaan yang saat ini masih jalan.
"Yang ada di bekas gudang Satker adalah blueprint pekerjaan proyek dari jaman Belanda. Ada juga blueprint pekerjaan yang dilakukan pada jaman pendudukan Jepang," tuturnya.
Data yang diamankan, lanjut dia, ada yang masih dalam keadaan masih utuh berupa lembaran, ada juga yang terpotong bahkan beberapa data diamankan sudah dalam bentuk serpihan atau sobek kertas baik berukuran sedang maupun kecil.
Selanjutnya, puluhan data itu dikirimkan ke Kantor Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah PT KAI di Jakarta. Puluhan arsip yang diamankan itu berupa blueprint proyek pembangunan jalan rel dan jembatan yang dikerjakan pendudukan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan.
"Sisa arsip, diamankan untuk kemudian dilakukan pengawetan untuk kemudian disimpan di sejumlah museum. Sebab, barang terutama arsip data yang selama ini menjadi panduan pelaksanaan pekerjaan oleh satuan kerja (satker) Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan diamankan agar tetap bisa digunakan," tegas Manajer Museum PT KAI Daop IV Semarang, Sapto Hartoyo, Kamis (23/1).
Upaya pengamanan, dilakukan untuk menghindari kerusakan lebih parah. Tidak hanya itu, sisa kertas blueprint menjadi bukti bersejarah perkembangan perkeretaapian. Arsip bersejarah, menurut Sapto diamankan dari lokasi lantai tiga bangunan cagar budaya yang selama hampir tiga tahun disewa untuk perkantoran Satker.
"Langkah penyelamatan dilakukan karena kantor sudah dalam keadaan kosong. Penyelamatan perlu dilakukan mengingat lokasi kantor telah terjadi pencurian dan pengrusakan. Tidak saja balok kayu, dikhawatirkan bukti sejarah perkembangan perkeretaapian yang berusia ratusan tahun turut diambil oleh pelaku," jelasnya.
Sapto menambahkan, di lokasi bangunan bekas Kantor Semarang Joana Stoomtram (SJS), beberapa saat setelah adanya laporan pencurian langsung dilakukan olah tempat kejadian oleh Jajaran Kepolisian Polrestabes Semarang.
"Diharapkan pelaku pencurian dan perusakan benda cagar budaya yang dibangun tahun 1901-1905 bisa segera terungkap," tambahnya.
Sementara itu Staf Haritage PT KAI, Habbi mengungkapkan, barang yang dikumpulkan merupakan sisa-sisa barang yang ada. Kemungkinan besar barang yang penting masih diamankan Satker untuk panduan pelaksanaan pekerjaan yang saat ini masih jalan.
"Yang ada di bekas gudang Satker adalah blueprint pekerjaan proyek dari jaman Belanda. Ada juga blueprint pekerjaan yang dilakukan pada jaman pendudukan Jepang," tuturnya.
Data yang diamankan, lanjut dia, ada yang masih dalam keadaan masih utuh berupa lembaran, ada juga yang terpotong bahkan beberapa data diamankan sudah dalam bentuk serpihan atau sobek kertas baik berukuran sedang maupun kecil.
Sumber: Merdeka.com