T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Greenpeace-KFC-Terlibat-Perusakan-Hutan
Rabu, Mei 23, 2012
JAKARTA,BL-Greenpeace
kembali mengungkap satu lagi perusahaan internasional asal Amerika, Kentucky
Fried Chicken (KFC) diduga terlibat dalam perusakan hutan di Sumatera.
Greenpeace
meyakini produk kemasan KFC berasal dari hutan alam, dipasok oleh Asia Pulp and
Paper (APP). Berdasarkan uji forensik di tiga pasar yaitu Inggris, Cina, dan
Indonesia- membuktikan bahwa terdapat serat kayu alam pada sejumlah kemasan
KFC, termasuk kemasan bucket ayamnya.
Dalam laporan
Greenpeace yang diluncurkan hari ini (23/5) yang berjudul ‘Bagaimana KFC
Terlibat Perusakan Hutan, memperlihatkan kemasan KFC diproduksi menggunakan
sumber kayu alam dari hutan Indonesia, rumah bagi spesies terancam punah
termasuk diantaranya Harimau Sumatera.
Di laporan ini
juga menjelaskan bagaimana KFC maupun perusahaan induknya Yum! Brands tidak
memiliki kebijakan yang mencegah produk dari deforestasi memasuki rantai
pasokan mereka. Bahkan, kelompok ini telah secara konsisten gagal menjawab
pertanyaan tentang sumber produknya seperti kelapa sawit, kedelai dan produk
kertas.
“KFC merupakan
merek ternama yang tertangkap basah terlibat perusakan hutan yang
mendorong kepunahan satwa langka, seperti Harimau Sumatera. Pelanggan KFC di
seluruh dunia pasti akan terkejut mengetahui bahwa kemasan makanan cepat saji
ini berasal dari perusakan hutan”, kata Bustar Maitar, Kepala Jurukampanye
Hutan Greenpeace Indonesia melalui keterangan persnya.
KFC adalah
salah satu merek makanan cepat saji paling menonjol di seluruh dunia.
Perusahaan induknya Yum! Brands Inc. Perusahaan yang berbasis di
Louisville, Kentucky, AS mengklaim sebagai perusahaan makanan cepat saji
terbesar di dunia1 dan tahun lalu melaporkan pendapatan lebih dari USD12
milyar.2
Penelitian
Greenpeace Internasional telah mengungkapkan bahwa KFC memasok kertas untuk
produk kemasan dari hutan hujan. Hal ini telah dikonfirmasi di Cina, Inggris
dan Indonesia. Produk-produk yang ditemukan mengandung serat hutan hujan
termasuk cangkir, kotak makanan, pembungkus kentang goreng, serbet dan ember
wadah ayam yang sangat dikenal.
Beberapa
kemasan mengandung lebih dari 50% serat kayu alam. Kemasan-kemasan
tersebut berasal dari produk kertas APP, yang bersumber dari penggundulan hutan
hujan dan baru-baru ini terbukti menggunakan kayu ramin, spesies kayu yang
dilindungi, yang terdapat di areal pabrik mereka di Sumatera.
Hal ini berbeda
ke McDonalds pesaing utama Yum! yang telah memainkan peran penting mengatasi
deforestasi di Amazon Brasil. Sementara rantai pasokannya masih mengandung
risiko yang signifikan, McDonald telah memberlakukan kebijakan untuk mulai
menangani dampak hutannya.
Greenpeace
menyerukan KFC, dan perusahaan induknya Yum! untuk segera menerapkan kebijakan
untuk mengecualikan deforestasi dari rantai pasokan mereka dan untuk
menangguhkan penggunaan setiap produk dari APP jika terus membuka hutan alam
Indonesia.(Marwan Azis).
Sumber