T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Warga-Pindul-Temukan-Gua-Baru-di -Gunungkidul
Warga
Pindul Temukan Gua Baru di Gunungkidul
TRIBUNnews.com – Jum, 6 Des 2013
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hari Susmayanti
Saat linggis breaker backhoe diarahkan ke tebing di sisi barat, tiba-tiba terdengar suara bergema dari dalam bukit. Setelah bongkahan batu besar di sisi barat berhasil dihancurkan, tiba-tiba terlihat sebuah lorong yang dipenuhi dengan tumpukan tanah. Operator backhoe, Murdiyono yang kaget melihat adanya lorong kemudian langsung memberitahukan kepada pemilik lahan dan warga sekitar.
“Saya mendengar suara berbeda saat batu di bagian barat saya kepras pakai breaker. Saya matikan mesin backhoenya dan turun untuk melihatnya, ternyata ada gua yang lorongnya tertutup tanah," katanya saat ditemui di lokasi penemuan.
Kabar penemuan gua ini dengan cepat menyebar ke warga sekitar. Ratusan warga langsung berdatangan ke lokasi untuk melihat gua yang baru saja ditemukan. Beberapa pemandu Gua Pindul yang ikut penasaran akhirnya masuk ke dalam gua.
Namun hanya belasan meter, warga yang masuk ke dalam gua memilih untuk keluar lagi karena dari dalam gua mengeluarkan gas yang membuat sesak.
Salah seorang warga yang sempat masuk ke dalam gua, Anas mengatakan gua belum bisa disusuri lebih dalam karena masih mengeluarkan gas. Panjang gua diperkirakan mencapai puluhan meter dan bercabang dua arah. Di dasar gua juga banyak batu berukuran besar yang berjajar. Sementara di tengah-tengah terdapat batu besar yang oleh warga disebut sebagai batu geneng.
Sementara lorong yang ada di dalam gua yang berjarak sekitar 50 meter dari mulut gua cukup besar. Luasnya seukuran lapangan badminton. Namun karena masih mengeluarkan gas, ujung gua belum bisa diketahui.
"Di dalam sangat luas. Ada beberapa batu besar yang ada di dasar gua, stalaktit dan stalakmitnya masih hidup," katanya.
Sementara itu pemilih lahan yang menjadi lokasi penemuan gua, Paijan mengungkapkan sejak tinggal di rumah yang saat ini ditempatinya, dia tidak pernah mengetahui keberadaan atau cerita tentang gua yang baru ditemukan.
"Saya tinggal di sini sejak tahun 1976, tidak pernah mengetahui sama sekali. Kemarin memang sudah ada tanda-tanda karena ada suara bergema. Tanah dari atas batu juga masuk ke bawah," ucapnya.
Sebelum ditemukan gua, Paijan sudah menemukan batu berbentuk seperti tulang. Diduga, batu tersebut merupakan fosil hewan purba yang sudah berusia ratusan tahun. Batu yang diduga fosil tersebut ditemukan berserakan di lokasi bekas bongkaran batu yang ada di samping rumah Paijan.
"Kemarin batunya berserakan. Bisa ditemukan karena bongkarnya pakai cara manual. Yang ukurannya cukup besar hanya dua ini. Yang lainnya kecil-kecil," ucapnya.
Batu yang diduga sebagai fosil tulang binatang purba ini kemudian diserahkan kepada Dinas kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul untuk diteliti lebih lanjut. Sementara pekerjaan pembuatan lokasi parkir tetap diteruskan hingga selesai. Sedangkan gua yang ditemukan baru akan dibersihkan setelah pekerjaan pembuatan lahan parkir selesai. Untuk sementara waktu, mulut gua diberi garis polisi.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul, Hari Sukmono mengungkapkan, setelah lokasi parkir selesai dikerjakan, dinas akan melakukan penelitian terhadap gua yang baru saja ditemukan. Nantinya akan dilihat apakah layak untuk dijadikan sebagai tempat wisata atau tidak.
"Kalau bisa dijadikan sebagai tempat wisata, akan dijadikan salah satu destinasi baru di kawasan Pindul," ucapnya.(has)