Top Menu

T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Indonesia-Rintis-Sistem-Pertaniannya-Jadi-Warisan-Dunia


T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-Indonesia-Rintis-Sistem-Pertaniannya-Jadi-Warisan-Dunia




Indonesia Rintis Sistem Pertaniannya Jadi Warisan Dunia





Indonesia Rintis Sistem Pertaniannya Jadi Warisan Dunia

Antara – 
Beijing (Antara) - Indonesia kini sedang merintis pelestarian sistem pertanian tradisionalnya, untuk menjadi salah satu warisan penting sistem pertanian global (Globally Important Agricultural Heritage System/GIAHS), kata Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat Kemenko Kesra Pamuji Lestari.
Ditemui Antara di Beijing, Kamis, Pamuji Lestari mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor untuk menyusun wilayah pertanian mana saja yang akan dijadikan "site" GIAHS di Indonesia.




"Ada lima wilayah yang kami jajaki yakni Karangasem (Bali), Samarinda (Kaltim), Kulonprogo (Yogyakarta), Lampung, Makassar (Sulsel). Masing-masing daerah memiliki potensi agrikultur berbeda seperti Kulonprogo dengan kapulaga, Lampung dengan kopinya, dan sebagainya," kata Pamuji.
Kelima wilayah itu, lanjut dia, akan didiskusikan kembali dengan kementerian teknis lainnya seperti Kementerian Pertanian, Perikananan dan Kelautan serta Kementerian Kehutanan.
"Siapa tahu mereka memiliki masukan atau wilayah lain yang juga berpotensi sistem agrikulturnya, dijadikan warisan dunia," katanya.




Upaya Indonesia untuk menjadikan sistem agrikulturnya sebagai warisan penting dunia, juga mendorong pembangunan agrikultur yang ramah lingkungan, sesuai potensi daerahnya, sekaligus menjamin terwujudnya ketahanan pangan nasional dan juga dunia.
"Kehidupan petani, nelayan dan lainnya yang terlibat langsung dalam agrikultur juga terangkat, lebih dihargai, termasuk UMKM, karena sektor yang mereka garap sudah menjadi warisan dunia yang mau tidak mau harus kontinu dilakukan, dikembangkan secara profesional tanpa meninggalkan tradisi, ramah lingkungan sesuai karakter serta potensi agrikultur masing-masing daerah," tutur Pamuji.




Organisasi Pangan Dunia (FAO) dengan 185 negara anggota kini telah menetapkan 26 negara yang telah berhasil menjadikan sistem pertanian sebagai warisan penting dunia, termasuk Jepang dan China.
Indonesia kini menjadi salah satu dari 14 negara berpotensi untuk ditetapkan sebagai negara dengan sistem agrikultur yang penting sebagai warisan dunia.
"Untuk itulah kami melakukan kunjungan ke China untuk melihat langsung bagaimana mereka membangun sistem agrikulturnya menjadi salah satu warisan penting dunia," kata Pamuji.




Untuk melindungi dan mendukung sistem agrikultur di dunia, pada 2002 FAO berinisiatif melakukan konservasi sistem pertanian sebagai warisan penting dunia.
GIAHS mempromosikan pemahaman publik, kesadaran, pengakuan nasional dan internasional tentang warisan sistem pertanian sekaligus menjaga nilai sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan.
Dengan inisiatif GIAHS, semua pemangku kepentingan juga dituntut untuk menumbuhkan pendekatan terpadu antara sistem agrikultur berkelanjutan dengan pembangunan pedesaan, kampung nelayan, sesuai potensi, nilai sosial budaya ekonomi masing-masing daerah dan ramah lingkungan serta produk yang dihasilkan tidak saja berdaya guna bagi masyarakat setempat tetapi juga penting bagi dunia.(rr)











 



 



 




 



Share this:

 
Designed By OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates