DISAMPING KANAN INI.............
PLEASE USE ........ "TRANSLATE MACHINE" .. GOOGLE TRANSLATE BESIDE RIGHT THIS
........................
Duapuluh Orangutan Kembali
Menikmati Kebebasan di Hutan Tropis Kalimantan
Oleh Aji
Wihardandi, February 11, 2014 1:15 am
Dengan pelepasliaran keduapuluh orangutan ini, maka genap 100 ekor orangutan sudah dikembalikan ke habitat mereka. Kisah ini, diambil dari kisah yang dituliskan di situs resmi Yayasan Borneo Orangutan Survival, saat melepasliarkan keduapuluh orangutan ke rumah mereka di hutan tropis Kalimantan di Bukit Batikap.
Pada hari pertama, 7 Februari 2014, 12 individu orangutan mendapat giliran pertama untuk pulang ke rumah mereka. Kendati hujan deras menerpa seputar kawasan Nyaru Menteng, tim medis sudah menyiapkan proses pelepasliaran ini sejak pukul 4 pagi. Pelepasliaran ini sendiri, dibagi menjadi dua grup, pertama adalah induk orangutan bernama Zena dan anak jantannya William, lalu induk bernama Kitty dan putrinya Kate, Dita dan anaknya Halt dan seekor orangutan bernama Noor. Sementara kelompok kedua terdiri dari induk orangutan bernama Judy dan putranya bernama Son, lalu orangutan bernama Hamlet, Joys dan Sarita.
Satu demi satu orangutan itu menjalani pembiusan sementara, sebelum dibawa ke kandang pemindahan dan dibawa ke Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya dan kemudian diterbangkan ke Bandara Beringin di Muara Teweh. Setiba di Muara Teweh, keduabelas orangutan ini akan dibawa secara bergantian dengan helikopter ke hutan yang akan menjadi rumah baru mereka. Dimulai dengan rombongan pertama di tanggal 7 Februari ini. Setelah selesai dengan pelepasliaran rombongan pertama, tim segera menyusun proses pelepasliaran kelompok selanjutnya.
Kelompok kedua yang masih berada di Nyaru Menteng juga menjalani proses pembiusan sebelum diberangkatkan ke Bandara Tjilik Riwut dan berlanjut ke Muara Teweh. Dengan sabar, masing-masing orangutan yang menunggu giliran diangkut dengan helikopter menuju ke Bukit Batikap terus diberi makan dan minum susu yang cukup, dan berada dalam pantauan dokter hewan yang memonitor kondisi mereka.
Hari Kedua pelepasliaran, tanggal 8 Februari 2013, juga dimulai sejak dinihari. Rombongan kedua, akan dilepaskan 8 orangutan kembali ke habitat mereka, yang terdiri dari Mercury, Manisha, Jupiter dan anaknya Julfa, lalu Reno, Jane dan kedua anaknya Jojang dan Jiro.
Dr. Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS mengatakan, ”Melihat banyaknya kerugian akibat bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, kita dapat melihat bahwa orangutan adalah sebuah solusi. Melestarikan orangutan dan habitatnya adalah sama pentingnya dengan menjaga kehidupan kita. Orangutan sebagai spesies payung berperan penting dalam regenerasi hutan. Sementara manusia membutuhkan hutan yang penting sebagai sumber oksigen, sumber air bersih, penahan banjir dan pencegah erosi. Untuk itulah diharapkan semakin banyak orang sadar akan pentingnya melestarikan hutan. Di samping untuk menyediakan rumah bagi orangutan, hal ini juga demi mewujudkan kualitas hidup yang layak dan kesejahteraan bersama.”
Sementara Denny Kurniawan, Manajer Program Reintroduksi
Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng mengatakan bahwa peran pemerintah
penting untuk menyelamatkan habitat orangutan,“Pemerintah Indonesia harus tegas
untuk melindungi habitat orangutan. Untuk mencapai target pelepasliaran
orangutan, Yayasan BOS akan berupaya memulangkan orangutan ke habitat asli
mereka namun suatu saat kapasistas daya dukung Hutan Lindung Bukit Batikap akan
optimal dan dengan demikian diperlukan hutan baru yang layak dan aman. Jika
Pemerintah tidak tegas dalam menegakkan hukum untuk melindungi habitat
orangutan, target yang tertuang dalam Rencana Aksi Konservasi Orangutan tidak
akan bisa terwujud.”
Kini dengan dilepasliarkannya 20 orangutan oleh Yayasan BOS di Nyaru Menteng ke Kalimantan Tengah, Yayasan BOS merayakan pelepasliaran orangutan ke-100 di Hutan Lindung Bukit Batikap dan telah melepasliarkan total 119 orangutan di hutan lindung yang terletak di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah ini, sementara total keseluruhan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur ada 140 individu orangutan.